Salah satu kegiatan yang diadakan oleh Fakultas Teknik dalam rangkaian Dies Natalis UNJ ke-55 adalah FT Expo. Beberapa kegiatan diadakan dalam rangkaian ini, salah satunya seminar nasional. Seminar nasional diadakan pada 3 Juli 2019 di Holiday Inn & Suites Gadjah Mada. Seminar ini dibuka oleh Plt. Rektor UNJ, Prof. Intan Ahmad, Ph.D yang menjelaskan tentang tantangan pendidikan, khususnya pendidikan vokasi/kejuruan di era industri 4.0. Beliau menyampaikan tentang salah satu ciri era industri 4.0, yakni fenomena diambil alihnya pekerjaan manusia oleh robot, terlebih dengan berkembangnya teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligent). Rektor mengingatkan pentingnya pendidikan vokasi mencetak professional skill workeryang memiliki kompetensi keahlian yang spesifik sehingga mampu menjawab tantangan dan peluang industri 4.0.

Seminar nasional ini mengusung tema “Technopreneurship dan Pendidikan Vokasi di Era 4.0”. Sesi-1 seminar diisi oleh Pembicara Kunci dari Kementerian ESDM. Pembicara kunci yang hadir pada SNPTK 2019 adalah Ir. Wakhid Hasyim, MT, beliau adalah Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi, beliau hadir untuk menggantikan Ir. Archandra Tahar, Ph.D (wakil menteri ESDM) yang berhalangan hadir di seminar. Dalam paparannya Wakhid Hasyim menyampaikan potensi pengembangan sektor sumber daya energi dan mineral serta peluang kebutuhan sumber daya manusia untuk mengisi pekerjaan sektor tersebut. Ada sekitar 33 proyek energi, proyek strategis kilang minyak, pembangkit listrik nasional sebesar 35.000 MW, solar home systemdan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), dan berbagai program/proyek lainnya. Keseluruhan program tersebut membutuhkan tenaga profesional vokasional yang memiliki kompetensi keahlian yang disyaratkan. Di akhir paparannya, Wakhid Hasyim menyampaikan komitmen pemerintah (presiden) yang mendukung upaya pengembangan SDM vokasi/kejuruan di seluruh wilayah Indonesia.

Sesi ke-2 seminar diisi oleh dua narasumber yakni Prof. Dr. Ir  Ivan Hanafi, M.Pd (Guru Besar Pendidikan Vokasi FT UNJ) dan Robert Edy Sudarwan, M.Pd (CEO GreatEdu/Praktisi Technopreneurship). Ivan Hanafi dalam paparannya memberikan gambaran perubahan kehidupan serta tantangan pendidikan vokasi di era industri 4.0, adapun Robert sebagai praktisi memaparkan strategi sukses menjadi technopreneurship. Ivan Hanafi menjelaskan titik-titik kritis teknologi dan sosial 2025, di antaranya; 90% orang memiliki akses penyimpanan data tanpa batas dan tanpa biaya (didukung iklan), 80% orang dengan kehadiran digital di internet, 90% populasi manusia menggunakan telepon pintar dan akses internet tetap. Beliau juga menjelaskan tuntutan kompetensi tenaga kerja yang saat ini hingga 2022 dibutuhkan dunia, yang menonjol adalah technology design and programming. Di akhir paparannya, Ivan menyampaikan regulasi dunia tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Pendidikan Teknik dan Kejuruan (Convention on Technical and Vocational Education) pada Sidang Umum UNESCO sesi ke-25 pada tanggal 10 November 1989 di Paris, Perancis. Adapun di Indonesia dukungan pemerintah RI terhadap pengembangan pendidikan kejuruan/vokasi terdapat dalam Peraturan Presiden No. 102/2007. Narasumber ke-2, Robert menjelaskan tentang definisi Techopreneurship sebagai proses pembentukan dan kolaborasi antara bidang usaha dan penerapan teknologi sebagai instrumen pendukung. Robert mengingatkan pentingnya membangun Digital Ecosystemyang berangkat dari kebutuhan masyarakat serta memperhatikan “timing”saat memulai usaha. Robert pun mengajak untuk para calon technopreneurship untuk terus memperkaya diri dengan gagasan/ide baru yang memiliki nilai (value) dan mampu mengimplementasikan ide dalam pekerjaan/usaha. Kedua seai ini dimoderatori oleh Dr. Muhammad Yusro, M.T, dosen Prodi Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik UNJ.

 

Sebanyak 100 abstrak dikirim ke kegiatan ini oleh 172 penulis yang berasal dari Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Manado, Universitas Palangka Raya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Bunda Mulia, Universitas Tarumanagara, Universitas Pelita Harapan, Universitas Bung Hatta, Universitas Sebelas Maret, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Kementerian Kelautan & Perikanan RI, Morning Star Academy, SMA Taruna Nusantara,  PT Chevron Pacific Indonesia, dan Akademi Pariwisata Bunda Mulia.

Bidang kajian paper yang telah disubmit antara lain mengenai Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK), Technopreneurship, Otomotif, Fire and Safety, Teknik Elektronika, teknik Informatika, Desain, Pariwisata, Manufacture, Energi Terbarukan, Teknik Sipil, Teknik Elektro, Transportasi, Kuliner, dan Perhotelan. Sesi penyajian makalah dikelompokkan menjadi 4 bidang yaitu bidang Pendidikan dan Teknologi Kejuruan, Teknik Elektro dan Teknik Sipil, Teknik Mesin, serta Ilmu Kesejahteraan Keluarga. Sesi penyajian makalah diadakan di 5 ruangan yang dikelompokkan berdasarkan rumpun ilmu. Setiap makalah yang dipresentasikan diberi waktu 10 menit, termasuk sesi tanya jawab. Kegiatan berjalan dengan lancer. Sesi ini berakhir pada pukul 16.45.

Untuk meramaikan kegiatan tersebut, di luar ruangan juga ada booth yang memamerkan hasil karya dosen dan mahasiswa tiap Program Studi. Peserta dapat melihat-melihat bahkan membeli produk yang ada di booth tersebut.

Rangkaian kegiatan ini ditutup oleh dekan Fakultas Teknik, Dr. Agus Dudung, M.Pd sekitar pukul 17.00. Penutupan tersebut sekaligus menutup kegiatan FT Expo UNJ yang telah diadakan sejak 2 Juli 2019.

 

By DN