Culinary Expo merupakan sebuah acara festival kuliner yang diselenggarakan oleh program Studi Tata Boga Universitas Negeri Jakarta.
Hadirnya MEA, membuat semakin terkikisnya budaya nusantara, khususnya dibidang kuliner. Masyarakat, terlebih kaum muda lebih menyukai budaya luar dibanding dengan budaya Indonesia sendiri. Bila hal ini dibiarkan terus menerus, kedepannya Indonesia yang kaya budaya akan menjadi negara tak berbudaya. Mengapa? Karna pemudanya sibuk membanggakan budaya asing. Oleh karenanya Culinary Expo sekaligus dalam rangka memperingati _International Chef Day_ tahun ini, mengangkat tema “Warisan Kuliner Nusantara” sebagai bentuk pelastarian kuliner nusantara.
Sebagai perwujudan nyatanya, Culinary Expo memiliki beberapa rangkaian acara yang dapat membantu merealisasikan tema tersebut.

Yang pertama adalah Talkshow interaktif dengan tema Memaksimalkan Potensi diri sebagai praktisi Boga dalam menghadapi MEA. Dimana peserta dapat berinteraksi dengan pembicara yang terdiri dari pengusaha muda dibidang kuliner, Chef, dan juga pengamat ekonomi. Seminar ini dapat menjadi trigger bagi mahasiswa, siswa dan pemuda indonesia untuk terus memajukan Industri Kuliner Nusantara. Selain seminar interaksi, agenda lainnya yang tak kalah seru adalah lomba-lomba untuk SMA/SMK sederajat dan juga Mahasiswa/i dari Universitas se-JABODETABEK. Terdapat tiga katergori lomba di bidang boga

Lomba Chef in Show

Dimana para peserta akan memberikan penampilan luar biasa dalam mengelolah bahan utama yang kurang banyak diolah oleh masyarakat, menjadi sebuah hidangan utama yang menarik dan mewah. Hal ini ditujukan untuk menunjukkan bahwa hidangan nusantara yang sederhana pun mampu bersaing dengan hidangan hidangan internasional lainnya.

Lomba Traditional Food Display

Peserta jenis jajanan pasar yang ditentukan akan mendisplay hidangan dalam bentuk plated dessert yang menarik. Mengingat kurangnya antusiasme masyarakat akan jajanan pasar, ke khawatiran yang tinggi akan terkikis bahkan tidak menutup kemungkinan warisan ini di klaim oleh negara lain, maka Culinary Expo memberikan wadah untuk mengangkat kembali Jajanan pasar khas Nusantara.

Lomba ​Dress The Cake

​Kompetisi dengan imajinasi dan kreatifitas yang tinggi. Peserta akan menunjukkan kemampuannya dalam bermain butter cream dan fondant yang akan diaplikasikan pada kue. Pada lomba ini yang juga merupakan kategori baru, dekorasi yang dihasilkan akan depo pulsa indosat merujuk pada kebudayaan nusantara. Kue – kue yang biasa di hias ala barat, kali ini akan di hias dengan sentuhan sentuham etnik nusantara. Rangkaian acara Culinary Expo tak berlangsung sampai di lomba. Masih ada pameran karya kreatif dari mahasiswa Tata Boha UNJ berupa dekorasi kue, produk, hasil slot internasional praktikum, dll. Stand bazaar juga ikut meramaikan acara Culinary Expo tahun ini. Acara di tutup oleh Pementasan Seni yang akan diisi oleh musisi musisi UNJ yang akan membawakan hiburan yang lagi lagi berbau budaya Indonesia.

By DN