“Terima kasih bapak-ibu dosen, anak saya pasti senang dan semangat membaca”. Begitulah ucapan yang dilontarkan dari salah seorang ibu seraya melempar senyum dan jabat tangan hangat sesaat setelah kegiatan penyuluhan.

Ibu tersebut merupakan salah satu perwakilan keluarga yang hadir dalam kegiatan penyuluhan family literacy sebagai stimulasi untuk meningkatkan literasi budaya keluarga di Aula Serbaguna Museum Candi Batujaya, Karawang, Jawa Barat pada Sabtu (3/11/2018).

Para orang tua terlihat sangat bersemangat menghadiri kegiatan yang diselenggarakan oleh Tim Dosen Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Negeri Jakarta (PKK UNJ). Pasalnya, kegiatan tersebut pertama kali diselenggarakan di desa  mereka. Sebanyak 30 ayah dan ibu hadir untuk menyimak penyuluhan tentang pentingnya literasi di dalam keluarga.

Indonesia tertinggal dalam bidang literasi dibanding negara ASEAN lain dan ketertinggalan literasi mencakup literasi aksara, literasi finansial, literasi budaya, dan literasi teknologi. Ketertinggalan tersebut merupakan realitas yang tidak dapat dipungkiri dan perlu diselesaikan segera. Beberapa hasil survey menempatkan Indonesia pada peringkat bawah dalam bidang literasi.

“Seperti di Kecamatan Batujaya ini, literasi budaya secara umum di masyarakat masih kurang. Oleh karena itu, perlu dipastikan bagaimana proses literasi dalam keluarganya sehingga dapat dikembangkan upaya untuk mengembangkan literasi keluarga dalam rangka mengembangkan literasi budaya pada masyarakat sekitar Candi Batujaya,” ujar Mirdat Silitonga selaku dosen Ilmu Keluarga di PKK UNJ yang juga bertanggungjawab sebagai penyuluh.

Dalam kesempatan tersebut, Mirdat dipercaya memberikan materi tentang pentingnya literasi dalam keluarga sebagai stimulus meningkatkan literasi budaya keluarga. Materi ini diangkat berdasarkan hasil penelitian tersebut di Desa Segaran beberapa waktu sebelumnya.

Para tim Dosen PKK UNJ menemukan bahwa keluarga di daerah tersebut kurang mengetahui informasi terkait seluk beluk objek Candi Batujaya di desa mereka. Oleh karena itu, penting untuk memberikan stimulus semacam penyuluhan untuk meningkatkan literasi budaya pada keluarga di desa tersebut.

Desa Segaran merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang memiliki peninggalan sejarah yang sangat berharga yakni kompleks percandian yang diperkirakan sudah berdiri sejak pra Masehi.

Seperti daerah lainnya di Karawang, Kecamatan Batujaya juga dikenal sebagai daerah pertanian, sehingga akan ditemui hamparan sawah selama perjalanan menuju lokasi. Akses ditempuh dengan kendaraan pribadi atau bus pariwisata karena jarang angkutan umum seperti bis atau kereta yang berada dekat dengan lokasi.

Selain penyuluhan, tim Dosen PKK UNJ yang dikepalai oleh Kaprodi PKK UNJ, Uswatun Hasanah juga turut memberikan stimulus berupa drop book box keliling. Antusiasme keluarga yang tinggi juga menyebabkan beberapa buku langsung dibaca saat kegiatan penyuluhan oleh anak-anak mereka.

Kendati demikian, kotak yang berisi sejumlah buku tersebut sudah dikelompokkan berdasarkan tema yang kemudian digilir ke tiap keluarga selama 30 minggu ke depan oleh beberapa pemuda yang secara sukarela terjun langsung dalam kegiatan ini.

“Konsep ‘jemput bola’ ini sengaja dilakukan agar keluarga merasa antusias dalam menerima buku yang berbeda setiap minggunya. Untuk memastikan perputaran kotak buku tersebut, para pemuda Karang Taruna Desa Segaran menjadi pelopor untuk menggerakannya,” ujar Uswatun.

Uswatun berharap kegiatan ini pun diharapkan dapat menjadi program slot mandiri 24 jam yang berkelanjutan karena turut memberdayakan komunitas di sekitarnya. (reuters)

*Sumber (http://www.industry.co.id/read/44834/dosen-pkk-unj-ajak-warga-batujaya-melek-literasi)

By DN