Gambar 1. Background Kuliah Umum Prodi STI
(Sumber: Dokumentasi Prodi STI)

Technopreneur merupakan penggabungan dari dua kata yaitu teknologi dan entrepeneur. Sehingga technopreneur adalah bagaimana cara pemanfaatan teknologi yang sedang berkembang pesat untuk dijadikan sebagai peluang usaha. Pandemi Covid-19 yang melanda di Indonesia sejak Maret tahun lalu, berdampak pada penutupan sejumlah tempat usaha dikarenakan tak mampu bertahan hingga akhirnya terpaksa tutup. Sisi lain, belanja online-pun semakin berkembang dan bahkan menjadi solusi di era kebiasaan baru (new normal).

Menyikapi hal tersebut Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (FT UNJ), khususnya di Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi (STI) melakukan kuliah umum kepada pada para mahasiswa dan dosen dengan tema “Membangun Semangat Technopreneurship di Era New Normal”. Kuliah umum ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom pada, Sabtu 20 Februari 2021, dihadiri oleh Wakil Dekan I FT UNJ, Koordinator Program Studi, sejumlah dosen dan mahasiswa prodi dan FT UNJ.


Gambar 2. Bapak Dr. Imam Basori, M.T. sedang memberikan Sambutan
(Sumber: Dokumentasi Prodi STI)

Kuliah umum ini buka langsung oleh Wakil Dekan I Fakultas Teknik yaitu Bapak Dr. Imam Basori, M.T. Beliau berpesan agar kelak mahasiswa/i Fakultas Teknik, khususnya Prodi Sistem dan Teknologi Informasi dapat menjadi seorang technopreneur yang handal.

Kemudian Bapak Prasetya Cahya Saputra, S.Kom., M.Kom., M.M. yang merupakan seorang praktisi dan akademisi memberikan beberapa materi terkait Technopreneurship. Beliau adalah dosen di BINUS University sekaligus CEO di PT. Propertindo Solusi. Beliau membagikan pengalamannya sebagai seorang technopreneur serta memotivasi peserta untuk memulai melakukan technopreneurship.


Gambar 3. Bapak Prasetya Cahya Saputra, S.Kom., M.Kom., M.M. Memberikan Kuliah Umum
(Sumber: Dokumentasi Prodi STI)

Beliau menyampaikan bahwa: “Entrepreneur adalah seseorang inovator yang menggabungkan sumber daya dan teknologi yang berbeda dan konsep-konsep bisnis untuk menghasilkan produk atau jasa baru yang mengenali setiap kesempatan yang menguntungkan, menyusun strategi, dan yang berhasil menerapkan ide-idenya. Lebih detail beliau memberikan beberapa contoh entrepreneur popular di Indonesia yaitu:
• Foodpreneur: berhubungan dengan food & beverages (Kopi Kenangan, Janji Jiwa)
• Ecopreneur: berfokus pada pelestarian lingkungan (UMKM pengolahan limbah).
• Sociopreneur: bertujuan untuk penyejahteraan sosial (Kitabisa.com)
• Technopreneur: bermain di ranah teknologi (Instagram, Facebook, Tokopedia).

Kuliah umum tentang technopreneurship ini sangat bagus dilaksanakan secara rutin sehingga membuat mahasiswa menjadi lebih bersemangat dan mampu berinovasi dalam membangun technopreneurship seperti startup digital.

By DN