Dalam rangka peningkatan kualitas tata kelola kelembagaan Program Studi D3 vokasi di Universitas Negeri Jakarta dan peralihan menjadi D4, serta persiapan pendirian Sekolah Vokasi, Universitas Negeri Jakarta melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pada Jumat (26/11). Kegiatan ini dilaksanakan secara luring di GOR UNJ dan daring melalui Zoom Cloud Meeting. Dalam kegiatan ini, Universitas Negeri Jakarta mengundang Bapak Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D selaku Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud. Kegiatan didahului dengan bermain tennis bersama.

Dalam sambutan yang diberikan oleh Rektor UNJ, Prof. Dr. Komarudin, M.Si menyampaikan mengenai kegiatan upgrading sebagai upaya pencapaian visi UNJ dan merupakan bagian dari perubahan PTN BLU menjadi PTN BH.

“Salah satu bagian dalam PTN BH adalah pembuatan sekolah vokasi. Sudah ada beberapa perguruan tinggi yang melakukan upgrading seperti Universitas Negeri Surabaya. UNJ akan menyusul kampus-kampus tersebut. Silakan belajar kepada pihak-pihak yang sudah berpengalaman mengenai kurikulum dan lainnya.” tambahnya.

Sesi pemaparan ini dimoderatori oleh Bapak Usep Suhud, M.Si., Ph.D. Dalam paparan yang disampaikan oleh narasumber, beliau menyampaikan perlunya untuk tetap berpedoman pada link and match 8+i  dalam pembuatan sekolah vokasi ini.

“Agar tidak ada kesulitan dalam pemenuhan persyaratan upgrading program studi D4, maka kami mengganden BAN-PT dalam merumuskan kebijakan ini. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perguruan tinggi ketika akan melakukan hal tersebut: (1) pembuatan kurikulum harus melibatkan industri secara aktif, (2) pembelajaran menggunakan Project-based Learning  yang memperhatikan keberlanjutan, produk yang dihasilkan oleh mahasiswa harus layak dipasarkana dan dinilai oleh masyarakat, (3) program studi yang diajukan harus futuristik, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat masa kini, dan mengikuti perkembangan ilmu.” lanjut Pak Wikan.

Saat ini, untuk persyaratan upgrading D3 ke D4, program studi tidak perlu memiliki hak paten dan mahasiswa asing. Namun, ketika perguruan tinggi merencanakan upgrading ini, maka sebaiknya program studi dikumpulkan dalam satu sekolah atau fakultas. Selain menyiapkan mahasiswa, maka perguruan tinggi juga harus menyiapkan SDM (dosen dan tenaga kependidikan) yang siap untuk ditempatkan di sekolah/fakultas vokasi tersebut.

By MO