Building Engineering Education

PkM Prodi Pendidikan Teknik Bangunan UNJ: Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Buku Ajar Bagi Guru Pendidikan Menengah di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat

Dalam rangka menjalankan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Program Pengabdian kepada Masyarakat, Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Jakarta melaksanakan Pelatihan Metodologi Penelitian untuk Penyusunan Proposal Penelitian Pendidikan Bagi Guru di Desa Pantai Sederhana, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Tema ini dipilih berdasarkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pendidik sebagai fasilitator harus mampu memfasilitasi sumber belajar sesuai dengan karakteristik siswa agar mampu mencapai tujuan pembelajaran (Libiawati et al., 2020). Hal ini sejalan dengan kebijakan Kurikulum Merdeka, yang esensinya menciptakan ruang bagi setiap individu untuk tumbuh dan berkembang sesuai fitrah keunikannya masing-masing (Kompas, 2022). Permasalahan yang ditemukan selama ini guru tidak melakukan analisis kebutuhan sehingga seringkali memberikan materi yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan peserta didik, kelas menjadi monoton, dan siswa merasa tertekan ketika mengerjakan evaluasi sehingga akhirnya tidak mencapai tujuan pembelajaran (Hidayatullah et al., 2019).

Salah satu potensi daerah yang dapat dikembangkan oleh untuk pelatihan metodologi penelitian adalah pantai sederhana Muara Gembong. Berdasarkan data yang dihimpun dari Data Pokok Pendidikan (https://dapo.kemdikbud.go.id/) terdapat enam sekolah menengah, yang terdiri dari 3 SMA dan 3 SMK. SMA terdiri dari: SMAN 1 Muara Gembong, SMAS Iman Muara Gembong, dan SMAS Terpadu Pelita Bangsa. Adapun SMK terdiri dari: SMKS Al-Mujahidin, SMKS Assa Adatul Abadiyah, dan SMKS Yapinuh.

Dari enam sekolah tersebut terdapat 81 guru, 1585 peserta didik, dan 51 rombongan belajar. Artinya secara umum, kecamatan Muara Gembong telah memberikan kemudahan kepada setiap warga masyarakat untuk menggunakan kesempatannya memasuki suatu program pendidikan.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Anisah, M.T dan Dr. Santoso Sri Handoyo, M.T memaparkan tentang metodologi penelitian untuk penyusunan buku ajar untuk guru SMK Yayasan Pendidikan Islam Nurul Huda (YAPINUH). Buku ajar yang disusun oleh guru, dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa akan lebih efektif diterima oleh siswa. Pada dasarnya membuat bahan ajar dan buku ajar dapat menunjang dalam menyampaikan materi pembelajaran dari guru ke siswa (Mulyadiharja et al., 2019). Lebih lanjut Irawan et al. (2021) menjelaskan bahwa penyusunan buku ajar sangat diperlukan sebagai sarana untuk menunjang kegiatan pembelajaran di kelas. Buku ajar yang disusun guru selain memperhatikan kebutuhan siswa, perlu untuk disusun lebih menarik sehingga siswa semakin tertarik untuk belajar (Suttrisno & Puspitasari, 2021).

Sebelum memberikan materi, narasumber memberikan pre test ke peserta untuk mengukur kemampuan awal peserta tentang materi yang akan disampaikan oleh narasumber. Metode penyajian adalah ceramah, tanya jawab, diskusi dan presentasi. Dalam kesempatan tersebut para guru SMK YAPINUH yang berjumlah 31 orang. Selama narasumber memberikan materi guru menyimak dan antusias menanya perihal tata cara membuat buku ajar untuk siswa. Kegiatan pelatihan ini sangat baik sekali untuk membuka wawasan guru dan tambahan pengetahuan mengenai hal-hal yang baru terkait penyusunan buku ajar. Selain itu, narasumber memberikan post test ke peserta sebagai bentuk untuk mengukur tingkat kemampuan peserta dalam menyimak materi yang diberikan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *