Beban Kuliah

Beban Kuliah yang didapatkan oleh mahasiswa adalah minimal 146 SKS – maksimal 160 SKS. Beban SKS mahasiswa persemester disesuaikan dengan Indeks Prestasi Semester (IPS) yang didapat pada semester sebelumnya, dengan ketentuan:

a. IPS di atas 3.30 maka jumlah beban kuliah yang dapat diambil yaitu 24 SKS.

b. IPS rentang 2.75 – 3.29 maka jumlah beban kuliah yang dapat diambil yaitu 22 SKS.

c. IPS rentang 2.74 – 2.00 maka jumlah beban kuliah yang dapat diambil yaitu 20 SKS.

d. IPS di bawah 2.20 maka jumlah beban kuliah yang dapat diambil yaitu 16 SKS.

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran di Prodi STI atau fakultas teknik secara umum dilakukan dengan metode berikut ini:

A. Pendekatan Pembelajaran: 

Menggunakan student center learning. Mahasiswa didorong dan  difasilitasi untuk aktif belajar secara mandiri dan kolaboratif.

B. Bentuk Pembelajaran:

Bentuk pembelajaran secara umum dilakukan dengan metode:

1. Project-based  Learning (PBL) atau Pembelajaran berbasis proyek adalah metoda pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

2. Case-based Learning(CBL) atau pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pembelajaran yang menyuguhkan berbagai situasi bermasalah kepada mahasiswa yang berfungsi sebagai landasan bagi investigasi dan penyelidikan oleh mahasiswa dimana metode membutuhkan HOT (High Order Thinking) yang diakomodir melalui  taksonomi BLoom Level 4 kemampuan Analisis dan Sintesis, mengevaluasi dan Create.  

 

Proses Perkuliahan

A. PROSES PERKULIAHAN

Proses perkuliahan dilaksanakan secara online (dalam jaringan) dan tatap muka di kampus (luring). Namun ada pandemi, ada 2 model proses perkuliahan daring yang sering dilaksanakan di Prodi STI yaitu:

1. Synchronous:

Interaksi/komunikasi secara langsung antara dosen dan mahasiswa (live tatap maya) dengan memanfaatkan media video conference (zoom meeting, google meet, video call dll.) atau interaksi melalui chating. Kegiatan tersebut seperti:

  • Presentasi,
  • Diskusi,
  • Tanya jawab.
  • Simulasi atau praktikum daring.

2. Asynchronous:

Interaksi/komunikasi antara mahasiswa dan dosen dilakukan secara tidak langsung (tertunda):

  • Mahasiswa membaca buku/paper/teks bacaan/artikel jurnal
  • Mahasiswa menonton video youtube
  • Mahasiswa mengerjakan tugas
  • Mahasiswa menganalisis dan menyelesaikan kasus
  • Mahasiswa mengerjakan projek
  • Mahasiswa menjawab soal/pertanyaan/kuis,
  • Mengakses materi dan model perkuliahan melalui LMS UNJ: http://onlinelearning.unj.ac.id/

B. PENILAIAN

  1. Komponen dan bobot penilaian dalam persentase. Komponen dan bobot penilaian terkait dengan CPMK yang ada dalam tabel berikut untuk proposinya dapat disepakati oleh dosen dan mahasiswa.

2. Strategi penilaian disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan mahasiswa dalam matakuliah.

3. Kriteria penilaian/kelulusan. Mahasiswa dikategorikan lulus mata kuliah ini apabila memiliki nilai akhir minimal C berdasarkan rentang penilaian berikut ini:

 

C. KEBIJAKAN PERKULIAHAN

  1. Kehadiran: Mahasiswa yang tidak hadir, baik dengan pemberitahuan atau tidak, lebih dari 20% dari  total pertemuan dianggap tidak lulus dan mendapat nilai E .
  2. Keterlambatan: Keterlambatan penyerahan tugas selama lebih dari 7 hari dari tenggat waktu yang  ditetapkan akan mendapatkan nilai 0.
  3. Tidak mengikuti ujian/tidak menyerahkan tugas.
  4. Kecurangan akademik: Mahasiswa wajib mematuhi standar aturan dan kebijakan tentang kejujuran akademik  dan menghindari tindakan plagiarisme dan kecurangan dalam ujian. Tindakan  plagiarisme dan kecurangan dalam ujian akan diberikan nilai E pada ujian tersebut.
  5. Etika dalam kelas daring:
  • Mahasiswa tidak diperkenankan mengenakan pakaian yang memperlihatkan aurat (ketat/transparan).
  • Setiap  mahasiswa  harus  aktif  dan  partisipatif  dalam  perkuliahan.  Baik  saat kuliah  melalui platform Teams maupun saat Video Conference.
  • Mengikuti perkulihan tepat waktu sesuai dengan waktu, baik kehadiran di video conference maunpun submit tugas dan lainnya.
  • Selama  perkuliahan  dengan  platform  video  conference  (vicon)  berlangsung,  mahasiswa diminta untuk on-camera dan mute speaker.
  • Meminta izin (dengan cara mengangkat tangan) jika ingin bertanya, menjawab, meninggalkan kelas atau keperluan lain yang harus meninggal ruang vicon.